Cintaberhubungan69.blogspot.com-Dalam suatu keluarga hubungan kasih dan asmara pasti menyenangkan, maka dalam kasih asmara pasti ada hubungan intim yang rutin dan membahagiakan menjadi suatu faktor yang penting untuk diri sendiri dan pasangan. Mitosnya, nafsu seks pria lebih besar dari pada nafsu wanita. Tapi apakah benar seperti itu, atau sebaliknya? Atau memang keduanya bisa saja memiliki nafsu seks yang sama besarnya?
Perbedaan nafsu seks Pria vs Wanita
Penelitian demi penelitian menunjukkan bahwa nafsu pria dalam berhubungan seks bukan hanya lebih besar dari wanita, tetapi juga jauh lebih mudah dibangkitkan. Lalu, pada wanita, sumber nafsu seksnya masih sulit dan lebih kompleks untuk ditemukan. Maka tidak heran kalau banyak wanita yang agak susah terangsang dan orgasme dibandingkan dengan pria. Coba perhatikan penjelasan di bawah ini mengenai sumber dan perbedaan munculnya birahi seks antara pria dan wanita.
1. Pria berpikir tentang seks jauh lebih sering dari wanita
Menurut sebuah laporan oleh Roy Baumeister, seorang psikolog di Florida State University, mayoritas pria dewasa yang usianya di bawah 60 tahun berpikir tentang seks setidaknya sekali sehari. Sedangkan sekitar seperempat dari wanita yang usianya sama menyatakan bahwa mereka juga suka berpikiran tentang seks. Tapi, seiring dengan menuanya umur mereka, fantasi seks mereka juga berkurang, walaupun laki-laki masih suka memikirkan seks 2 kali lebih sering.
2. Kalau soal seks, pria lebih aktif dan rajin untuk melampiaskannya
Baumeister menyimpulkan, kalau sekadar membandingkan mana yang lebih aktif dari nafsu seks, juaranya adalah pria. Ia telah meninjau dari beberapa survei yang ada. Bukan hanya laki-laki normal saja yang lebih aktif berhubungan seks, nyatanya yang gay juga aktif. Bahkan jika semua itu dibandingkan dengan wanita biasa ataupun dengan lesbian sekalipun. Maka, tak jarang banyak pria yang lebih tertarik untuk berhubungan seks secara bebas.
Ini karena pria lebih butuh seks dibanding lawan jenisnya. Bagi pria, tidak tabu untuk berhubungan seks di awal dan di tengah hubungan, termasuk setelah hubungan personal mereka dengan seorang wanita sudah berakhir bertahun-tahun lalu.
Karena mencari partner seks tidak semudah membeli permen di toko, duapertiga pria mengaku mereka sering bermasturbasi untuk menenangkan gejolak nafsunya. Kebalikannya, hanya 40 persen wanita yang mengaku menempuh cara masturbasi untuk meredakan hasratnya dan itupun jarang dilakukan.
3. Kalau dilarang, pria akan lebih cenderung melampiaskan seksnya
Sekitar 2 dibanding 3 pria masa kini lebih cenderung aktif melampiaskan seksnya dengan cara masturbasi. Kalaupun sedang tidak ada “lawan main” seks, pria juga akan memilih ke tempat prostitusi untuk menuntaskan hasrat seksnya. Hal ini, berbanding jauh berbeda dengan wanita.
Ini karena pria lebih butuh seks dibanding lawan jenisnya. Bagi pria, tidak tabu untuk berhubungan seks di awal dan di tengah hubungan, termasuk setelah hubungan personal mereka dengan seorang wanita sudah berakhir bertahun-tahun lalu.
Keaktifan ini bukan cuma dialami pria heteroseksual. Pria homoseksual pun aktif mencari orang yang bisa dijadikan partner seksnya. Penelitian Baumeister juga menyimpulkan, para pria ingin memiliki lebih dari satu partner seks dan lebih menyukai hubungan yang bersifat kasual.
Karena mencari partner seks tidak semudah membeli permen di toko, duapertiga pria mengaku mereka sering bermasturbasi untuk menenangkan gejolak nafsunya. Kebalikannya, hanya 40 persen wanita yang mengaku menempuh cara masturbasi untuk meredakan hasratnya dan itupun jarang dilakukan.
4. Soal nafsu seks, hasrat wanita lebih sulit dijelaskan dibanding dengan pria
Selama ini, pria selalu mencari cara untuk membangkitkan gairah pasanganya. Tahukah Anda, bahkan wanita sendiri sering tidak tahu cara membangkitkan gairahnya sendiri. Peneliti dari Northwestern University, Meredith Chivers dan kawan-kawan, pernah meneliti sekelompok pria dan wanita heteroseksual dan pria homoseksual. Peneliti meminta mereka menonton beberapa film porno.
Hasilnya: Pria hetero terangsang oleh adegan seks pria-wanita dan wanita-wanita. Pria homo terangsang oleh adegan seks pria-pria. Sedangkan wanita hetero, ini mengejutkan sekaligus membingungkan, terangsang oleh adegan pria-wanita, wanita-wanita dan pria-pria.
"Pria yang sangat kaku dan spesifik tentang kepada siapa mereka jatuh cinta dan ingin berhubungan seks, " kata J. Michael Bailey, peneliti dari Northwestern University. Sedangkan, wanita lebih terbuka dan tidak spesifik dalam menentukan kepada siapa mereka ingin berhubungan.
Ini juga menunjukkan, bahwa wanita lebih mungkin untuk tertarik kepada sesama jenisnya dibanding pria. Kami tidak mengatakan bahwa semua wanita akan melakukan hubungan sesama jenis, tetapi wanita lebih memiliki kapasitas untuk itu dibanding pria
5. Nafsu seks wanita lebih didasari oleh budaya dan sosialnya
Dalam ulasannya, Baumeister menunjukkan bahwa sikap, praktik, dan keinginan seksual wanita sangat banyak dipengaruhi oleh lingkungan. Sebagai contoh; wanita yang rajin pergi ke tempat ibadah cenderung lebih tertutup tentang seks.
Sementara kaum prianya, cenderung menunjukkan sikap tidak ada hubungannya antara sikap religius dengan hasrat seks mereka. Wanita dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi lebih mungkin untuk mempraktikkan berbagai variasi seks.
Mengapa dorongan seks wanita nampak lebih lemah? Ada teori yang mengatakan, bahwa ini dipengaruhi oleh posisi pria yang dianggap sebagai yang kuat dan pemimpin dalam masyarakat.
Namun, Laumann lebih menyukai pendekatan sosiobiologi yaitu secara genetik, wanita diprogram memang untuk tidak terlalu mengumbar dan berhati-hati, karena merekalah pihak yang akan menanggung 'beban' hubungan seks yaitu hamil dan mengurus bayi.
Wanita jadi cenderung lebih peka terhadap kualitas hubungan, karena mereka ingin pasangan yang bersedia untuk membantu mengurus anak. Mereka juga lebih cenderung memilih pria dengan sumber daya (nafkah) yang memadai untuk mendukung keberadaan anak. Sebab, ketika hamil dan memiliki anak, wanita selama beberapa waktu akan lebihterbatas gerak langkahnya.
Contohnya, perempuan yang lebih sering pergi untuk beribadah, lebih tertutup soal nafsu seks yang dapat dikendalikan oleh mereka. Berbeda dengan pria, mau sering beribadah atau tidak, nafsunya memang tetap ada. Jadi bisa disimpulkan negatif adanya hubungan hasrat seks dengan seberapa religiusnya pria, dibanding wanita.
Tentang keputusan seksnya, wanita lebih sering dipengaruhi oleh grup atau kelompok di mana ia berada. Tergantung bagaimana isi dan gaya pergaulan mereka sendiri.
Kesimpulannya?
Lihat Foto : KARLA KUSH
Begini, nafsu seks yang lebih besar memang dihasilkan dan ditujukan lebih banyak oleh pria ketika berhubungan intim. Sedangkan testosteron, yang telah dikaitkan dengan hormon atau dorongan nafsu seks pada pria dan wanita, bekerja jauh lebih cepat pada pria dibanding dengan wanita.
Pada sebagian wanita, seks juga masih tertutup konteksnya, tidak seterbuka pria. Mengenai cara mengendalikan nafsu tersebut, seperti yang diungkap di atas, prialah yang lebih aktif mengikuti dorongan seksnya. .
FAKTA PERBEDAAN PRIA DAN WANITA NAFSU UNTUK BERHUBUNGAN SEX
Nah, saat terjadinya hubungan seks antara pria dan wanita, pastinya ada salah satu yang mendominasi bagaimana dan seperti apa seks itu dilakukan. Tapi, siapa sih yang paling besarnya peran dan nafsunya? Simak yuk penjelasan berikut ini.Perbedaan nafsu seks Pria vs Wanita
Penelitian demi penelitian menunjukkan bahwa nafsu pria dalam berhubungan seks bukan hanya lebih besar dari wanita, tetapi juga jauh lebih mudah dibangkitkan. Lalu, pada wanita, sumber nafsu seksnya masih sulit dan lebih kompleks untuk ditemukan. Maka tidak heran kalau banyak wanita yang agak susah terangsang dan orgasme dibandingkan dengan pria. Coba perhatikan penjelasan di bawah ini mengenai sumber dan perbedaan munculnya birahi seks antara pria dan wanita.
1. Pria berpikir tentang seks jauh lebih sering dari wanita
Menurut sebuah laporan oleh Roy Baumeister, seorang psikolog di Florida State University, mayoritas pria dewasa yang usianya di bawah 60 tahun berpikir tentang seks setidaknya sekali sehari. Sedangkan sekitar seperempat dari wanita yang usianya sama menyatakan bahwa mereka juga suka berpikiran tentang seks. Tapi, seiring dengan menuanya umur mereka, fantasi seks mereka juga berkurang, walaupun laki-laki masih suka memikirkan seks 2 kali lebih sering.
2. Kalau soal seks, pria lebih aktif dan rajin untuk melampiaskannya
Baumeister menyimpulkan, kalau sekadar membandingkan mana yang lebih aktif dari nafsu seks, juaranya adalah pria. Ia telah meninjau dari beberapa survei yang ada. Bukan hanya laki-laki normal saja yang lebih aktif berhubungan seks, nyatanya yang gay juga aktif. Bahkan jika semua itu dibandingkan dengan wanita biasa ataupun dengan lesbian sekalipun. Maka, tak jarang banyak pria yang lebih tertarik untuk berhubungan seks secara bebas.
Ini karena pria lebih butuh seks dibanding lawan jenisnya. Bagi pria, tidak tabu untuk berhubungan seks di awal dan di tengah hubungan, termasuk setelah hubungan personal mereka dengan seorang wanita sudah berakhir bertahun-tahun lalu.
Karena mencari partner seks tidak semudah membeli permen di toko, duapertiga pria mengaku mereka sering bermasturbasi untuk menenangkan gejolak nafsunya. Kebalikannya, hanya 40 persen wanita yang mengaku menempuh cara masturbasi untuk meredakan hasratnya dan itupun jarang dilakukan.
3. Kalau dilarang, pria akan lebih cenderung melampiaskan seksnya
Sekitar 2 dibanding 3 pria masa kini lebih cenderung aktif melampiaskan seksnya dengan cara masturbasi. Kalaupun sedang tidak ada “lawan main” seks, pria juga akan memilih ke tempat prostitusi untuk menuntaskan hasrat seksnya. Hal ini, berbanding jauh berbeda dengan wanita.
Ini karena pria lebih butuh seks dibanding lawan jenisnya. Bagi pria, tidak tabu untuk berhubungan seks di awal dan di tengah hubungan, termasuk setelah hubungan personal mereka dengan seorang wanita sudah berakhir bertahun-tahun lalu.
Keaktifan ini bukan cuma dialami pria heteroseksual. Pria homoseksual pun aktif mencari orang yang bisa dijadikan partner seksnya. Penelitian Baumeister juga menyimpulkan, para pria ingin memiliki lebih dari satu partner seks dan lebih menyukai hubungan yang bersifat kasual.
Karena mencari partner seks tidak semudah membeli permen di toko, duapertiga pria mengaku mereka sering bermasturbasi untuk menenangkan gejolak nafsunya. Kebalikannya, hanya 40 persen wanita yang mengaku menempuh cara masturbasi untuk meredakan hasratnya dan itupun jarang dilakukan.
4. Soal nafsu seks, hasrat wanita lebih sulit dijelaskan dibanding dengan pria
Selama ini, pria selalu mencari cara untuk membangkitkan gairah pasanganya. Tahukah Anda, bahkan wanita sendiri sering tidak tahu cara membangkitkan gairahnya sendiri. Peneliti dari Northwestern University, Meredith Chivers dan kawan-kawan, pernah meneliti sekelompok pria dan wanita heteroseksual dan pria homoseksual. Peneliti meminta mereka menonton beberapa film porno.
Hasilnya: Pria hetero terangsang oleh adegan seks pria-wanita dan wanita-wanita. Pria homo terangsang oleh adegan seks pria-pria. Sedangkan wanita hetero, ini mengejutkan sekaligus membingungkan, terangsang oleh adegan pria-wanita, wanita-wanita dan pria-pria.
"Pria yang sangat kaku dan spesifik tentang kepada siapa mereka jatuh cinta dan ingin berhubungan seks, " kata J. Michael Bailey, peneliti dari Northwestern University. Sedangkan, wanita lebih terbuka dan tidak spesifik dalam menentukan kepada siapa mereka ingin berhubungan.
Ini juga menunjukkan, bahwa wanita lebih mungkin untuk tertarik kepada sesama jenisnya dibanding pria. Kami tidak mengatakan bahwa semua wanita akan melakukan hubungan sesama jenis, tetapi wanita lebih memiliki kapasitas untuk itu dibanding pria
5. Nafsu seks wanita lebih didasari oleh budaya dan sosialnya
Dalam ulasannya, Baumeister menunjukkan bahwa sikap, praktik, dan keinginan seksual wanita sangat banyak dipengaruhi oleh lingkungan. Sebagai contoh; wanita yang rajin pergi ke tempat ibadah cenderung lebih tertutup tentang seks.
Sementara kaum prianya, cenderung menunjukkan sikap tidak ada hubungannya antara sikap religius dengan hasrat seks mereka. Wanita dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi lebih mungkin untuk mempraktikkan berbagai variasi seks.
Mengapa dorongan seks wanita nampak lebih lemah? Ada teori yang mengatakan, bahwa ini dipengaruhi oleh posisi pria yang dianggap sebagai yang kuat dan pemimpin dalam masyarakat.
Namun, Laumann lebih menyukai pendekatan sosiobiologi yaitu secara genetik, wanita diprogram memang untuk tidak terlalu mengumbar dan berhati-hati, karena merekalah pihak yang akan menanggung 'beban' hubungan seks yaitu hamil dan mengurus bayi.
Wanita jadi cenderung lebih peka terhadap kualitas hubungan, karena mereka ingin pasangan yang bersedia untuk membantu mengurus anak. Mereka juga lebih cenderung memilih pria dengan sumber daya (nafkah) yang memadai untuk mendukung keberadaan anak. Sebab, ketika hamil dan memiliki anak, wanita selama beberapa waktu akan lebihterbatas gerak langkahnya.
Contohnya, perempuan yang lebih sering pergi untuk beribadah, lebih tertutup soal nafsu seks yang dapat dikendalikan oleh mereka. Berbeda dengan pria, mau sering beribadah atau tidak, nafsunya memang tetap ada. Jadi bisa disimpulkan negatif adanya hubungan hasrat seks dengan seberapa religiusnya pria, dibanding wanita.
Tentang keputusan seksnya, wanita lebih sering dipengaruhi oleh grup atau kelompok di mana ia berada. Tergantung bagaimana isi dan gaya pergaulan mereka sendiri.
Kesimpulannya?
Lihat Foto : KARLA KUSH
Begini, nafsu seks yang lebih besar memang dihasilkan dan ditujukan lebih banyak oleh pria ketika berhubungan intim. Sedangkan testosteron, yang telah dikaitkan dengan hormon atau dorongan nafsu seks pada pria dan wanita, bekerja jauh lebih cepat pada pria dibanding dengan wanita.
Pada sebagian wanita, seks juga masih tertutup konteksnya, tidak seterbuka pria. Mengenai cara mengendalikan nafsu tersebut, seperti yang diungkap di atas, prialah yang lebih aktif mengikuti dorongan seksnya. .
Cinta Berhubungan 69 adalah kumpulan artikel-artikel Keluarga Sehat, Tips Sex, Cerita sex, Foto Hot yang dapat menbuat berhubungan bahagia untuk pasangan suami istri.
Pesan : Untuk di dalam kehidupan pasti ada kebosannan, tapi di situlah tantangan sebuah berhubungan. apa kamu mau terus menikmati kebosanan bersamanya atau pergi dan beradaptasi dengan yang baru, lagian bosan hanya sesaat kok. Memang rasanya pasti beda dari dulu. tapi semakin kita besar, seiring berjalanya waktu, akan ada yamg hal baru untuk di esplor satu sama lain. tinggal kita pilih saja ingin di eksplor atau berdiam diri di tempat anda berdiri. Lebih baik, kita mulai dari sekarang, dalam cinta, berhubungan itu, jika kita bisa merubah yang membosankan, kita tidak perlu meninggalkannya hanya untuk mencari yang lebih baik