Cintaberhubungan69.blogspot.com-Gangguan kesuburan bagi wanita maupun pria sehingga terlambat memperoleh kehamilan seringkali dimasyarakat langsung dicap bahwa kita atau pasangan dikatakan mandul. Nah sebenarnya apakah benar kemandulan itu disebabkan karana gangguan kesuburan dan adakah cara untuk mengatasinya?
Benar memang biasanya pada usia 30-40 tahun kesuburan manusia baik lelaki maupun perempuan kemampuannya akan menurun. Jangan hiraukan anggapan masyarakat yang demikian itu. Kali ini kita akan membahas apakakah gangguan kesuburan bisa diatasi sehingga kita dapat memperoleh kesempatan untuk memiliki keturunan? Ini dia jawabnya :
Fertilisasi In-Vitro. Metode ini memiliki nama lain bayi tabung. Pertama diperkenalkan tahun 1978. Inti dari metode Fertilisasi In-Vitro ini adalah menyatukan sperma dan sel telur pasangan di luar tubuh. Metode bayi tabung atau IVF dapat dilakukan jika tuba falopii tersumbat atau jika penyebab ketidaksuburan tidak dapat ditemukan atau diobati.
Metode IVF dilakukan dengan langsung mengambil sel telur dari ovarium. Telur dimatangkan secara buatan dengan memberikan hormon sehingga lebih dari satu telur untuk dibuahi sehingga meningkatkan peluang keberhasilan. Telur kemudian dicampurkan dengan sperma suami. Setelah itu akan di inkubasi pada suhu tubuh selama 48 jam.
Langkah berikutnya adalah sel telur yang telah dibuahi dimasukkan ke dalam uterus wanita / istri melalui vagina menggunakan pipa kecil. Sel telur disuntikkan langsung ke dalam uterus wanita dengan pipa tipis melewati vagina dan serviks. Metode ini dianggap berhasil jika salah satu telur atau lebih tertanam di dalam dinding uterus dan kemudian sel telur mampu membelah diri menjadi zigot.Bayi tabung atau IVF memiliki tingkat keberhasilan kehamilan sekitar 15 %.
Suntikan Sperma Intrasitoplasma. Metode ini adalah versi lanjut dari teknik bayi tabung. Caranya suntikan sperma intrasito-plasma (ICSI - Intracytoplasmic Sperm Injection) dapat digunakan pada ketidaksuburan pria jika teknik bantuan konvensional tidak berhasil.
Sel sperma disuntikkan langsung ke sel telur matang dilaboratorium. Tingkat keberhasilan menggunakan Sperma Intrasito-plasma adalah 10-15 % dalam satu siklus menstruasi, dan hanya satu embrio yang mampu berkembang.
Paternal Leukocyte Immunization. Nama lain dari metode ini adalah Imunisasi Lekosit Suami (ILS) merupakan terapi yang diberikan untuk menurunkan antibodi sperma pada wanita yang memiliki antibodi sperma suami yang berlebihan. Salah satu penyebab mengapa sulit terjadi kehamilan karena antibodi sperma suami yang berlebihan menyulitkan sperma untuk sampai ke sel telur karena selalu ditolak dan menjadi tidak berfungsi, sehingga tidak memungkinkan terjadinya pembuahan dan kehamilan. Setiap wanita yang sudah pernah terpapar sperma memang memiliki antibodi terhadap sperma suaminya, namun pada beberapa wanita antibodi tersebut bereaksi secara berlebihan.
Penyebabnya sama dengan orang yang alergi, masing-masing orang memiliki respons yang berbeda, tergantung individunya. Wanita dengan antibodi sperma tinggi akan memberikan reaksi berlebihan pada protein pada sperma, sehingga sperma ditolak dan menjadi tidak berfungsi. Dengan kata lain Sang Istri atau wanita memiliki alergi terhadap sperma.
Metode pengobatan alergi terhadap sperma adalah dengan menyuntikkan sel darah putih suami ke bawah kulit istri. Fungsinya adalah untuk menurunkan antibodi sperma istri sehingga bisa ditoleransi oleh tubuh dan memungkinkan terjadinya kehamilan yang diinginkan.
Baca juga : CARA MENINGKATKAN KUALITAS SPERMA PRIA
Pengobatan dengan terapi semacam ini minimal dilakukan 3 kali dengan jarak 3 minggu. Serum yang berisi sel darah putih suami akan disuntikkan di bagian bawah kulit ibu. Setelah terapi, pasien disarankan untuk melakukan penilaian ulang uji imunoandrologi. Bila hasilnya telah mencapai batas normal maka tidak perlu dilakukan terapi kembali. Namun apabila belum mencapai batas normal, maka dapat dilakukan terapi ulangan hingga mencapai batas normal.
Benar memang biasanya pada usia 30-40 tahun kesuburan manusia baik lelaki maupun perempuan kemampuannya akan menurun. Jangan hiraukan anggapan masyarakat yang demikian itu. Kali ini kita akan membahas apakakah gangguan kesuburan bisa diatasi sehingga kita dapat memperoleh kesempatan untuk memiliki keturunan? Ini dia jawabnya :
Fertilisasi In-Vitro. Metode ini memiliki nama lain bayi tabung. Pertama diperkenalkan tahun 1978. Inti dari metode Fertilisasi In-Vitro ini adalah menyatukan sperma dan sel telur pasangan di luar tubuh. Metode bayi tabung atau IVF dapat dilakukan jika tuba falopii tersumbat atau jika penyebab ketidaksuburan tidak dapat ditemukan atau diobati.
Metode IVF dilakukan dengan langsung mengambil sel telur dari ovarium. Telur dimatangkan secara buatan dengan memberikan hormon sehingga lebih dari satu telur untuk dibuahi sehingga meningkatkan peluang keberhasilan. Telur kemudian dicampurkan dengan sperma suami. Setelah itu akan di inkubasi pada suhu tubuh selama 48 jam.
Langkah berikutnya adalah sel telur yang telah dibuahi dimasukkan ke dalam uterus wanita / istri melalui vagina menggunakan pipa kecil. Sel telur disuntikkan langsung ke dalam uterus wanita dengan pipa tipis melewati vagina dan serviks. Metode ini dianggap berhasil jika salah satu telur atau lebih tertanam di dalam dinding uterus dan kemudian sel telur mampu membelah diri menjadi zigot.Bayi tabung atau IVF memiliki tingkat keberhasilan kehamilan sekitar 15 %.
Suntikan Sperma Intrasitoplasma. Metode ini adalah versi lanjut dari teknik bayi tabung. Caranya suntikan sperma intrasito-plasma (ICSI - Intracytoplasmic Sperm Injection) dapat digunakan pada ketidaksuburan pria jika teknik bantuan konvensional tidak berhasil.
Sel sperma disuntikkan langsung ke sel telur matang dilaboratorium. Tingkat keberhasilan menggunakan Sperma Intrasito-plasma adalah 10-15 % dalam satu siklus menstruasi, dan hanya satu embrio yang mampu berkembang.
Paternal Leukocyte Immunization. Nama lain dari metode ini adalah Imunisasi Lekosit Suami (ILS) merupakan terapi yang diberikan untuk menurunkan antibodi sperma pada wanita yang memiliki antibodi sperma suami yang berlebihan. Salah satu penyebab mengapa sulit terjadi kehamilan karena antibodi sperma suami yang berlebihan menyulitkan sperma untuk sampai ke sel telur karena selalu ditolak dan menjadi tidak berfungsi, sehingga tidak memungkinkan terjadinya pembuahan dan kehamilan. Setiap wanita yang sudah pernah terpapar sperma memang memiliki antibodi terhadap sperma suaminya, namun pada beberapa wanita antibodi tersebut bereaksi secara berlebihan.
Penyebabnya sama dengan orang yang alergi, masing-masing orang memiliki respons yang berbeda, tergantung individunya. Wanita dengan antibodi sperma tinggi akan memberikan reaksi berlebihan pada protein pada sperma, sehingga sperma ditolak dan menjadi tidak berfungsi. Dengan kata lain Sang Istri atau wanita memiliki alergi terhadap sperma.
Metode pengobatan alergi terhadap sperma adalah dengan menyuntikkan sel darah putih suami ke bawah kulit istri. Fungsinya adalah untuk menurunkan antibodi sperma istri sehingga bisa ditoleransi oleh tubuh dan memungkinkan terjadinya kehamilan yang diinginkan.
Baca juga : CARA MENINGKATKAN KUALITAS SPERMA PRIA
Pengobatan dengan terapi semacam ini minimal dilakukan 3 kali dengan jarak 3 minggu. Serum yang berisi sel darah putih suami akan disuntikkan di bagian bawah kulit ibu. Setelah terapi, pasien disarankan untuk melakukan penilaian ulang uji imunoandrologi. Bila hasilnya telah mencapai batas normal maka tidak perlu dilakukan terapi kembali. Namun apabila belum mencapai batas normal, maka dapat dilakukan terapi ulangan hingga mencapai batas normal.